JAKARTA (Pos Kota) - Menteri Ketenagakerjaan Muh Hanif Dhakiri meminta Menteri Tenaga Kerja Singapura Tan Chuan Jin untuk terus meningkatkan perlindungan terhadap seluruh tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Singapura
“Perlindungan terhadap TKI yang ada disana relatif sudah baik. Tapi tetap saya sampaikan pesan agar pemerintah Singapura meningkatkan perlindungan TKI yang bekerja di sana,” kata Menaker Muh Hanif Dhakiri, kemarin.
Dikatakannya, jumlah TKI yang bekerja pada sektor formal di Singapura saat ini ada 3.995 TKI dan jumlah TKI yang bekerja di sektor informal 19.442 TKI (total keseluruhan jumlah TKI yang ada di Singapura sebesar 23.437 TKI).
Hanif berharap, semua TKI yang bekerja di Singapura senantiasa dapat bekerja dengan aman, terjamin, serta sejahtera dan mereka memiliki kesempatan untuk dapat mengembangkan potensi SDM nya.
“Kita berterima kasih kepada Singapura karena perlindungannya sudah bagus, ke depan kita coba terus kembangkan kerjasama di antara kedua negara terkait peningkatan kompetensi dari CTKI kita baik yang ada di dalam negeri maupun yang luar negeri,” kata Hanif.
Kerja sama di bidang ketenagakerjaannya lainnya yang terus dikembangkan kedua negara, lanjutnya, adalah kerjasama di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
“Kedua negara sepakat meningkatkan kerjasama K3. Kita akan kirim inspektur pengawasan kita ke Singapura untuk tukar-tukar pengalaman, pengetahuan, juga memperkuat instrumen-instrumen pengawasan kita,” kata Hanif.
Hanif kepada Menaker Singapura juga menjelaskankan komitmen pemerintah Indonesia untuk menekan jumlah tenaga kerja kita di sektor informal yang dikirim ke luar negeri termasuk Singapore, tentunya ke depan kita akan lebih diprioritaskan kepada pekerjaan-pekerjaan disektor formal.
“Intinya kita akan mendorong untuk mengirim tenaga-tenaga kerja yang skill ke luar negeri tidak mengirim orang yang tidak terlatih, kita memiliki 320 an BLK yang menjadi pusat-pusat pelatihan CTKI sehingga jumlah tenaga kita yang terlatih semakin besar dan tenaga kerja yang bekerja disektor informal bisa kita kurangi, ” jelasnya.
Kerja sama dengan Temasek Foundation – Singapura Polytechnic fase I telah selesai dilaksanakan dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) menuju manajemen Balai Latihan Kerja (BLK) yang lebih modern (masa kerja sama 2013 s.d. 2014).
Selanjutnya, diharapkan bantuan hibah dapat berlanjut pada fase II yang difokuskan pada design thinking for public sector innovation for productivity yang rencana akan dilaksanakan pada awal tahun 2015. (tri/yo)
0 Comments